Rabu, 09 April 2008

MANUSIA PINTAR,LICIK, BERUNTUNG, SIAPA YANG SUKSES?


Ada beberapa tingkatan kualitas manusia. Manusia bodoh dikalahkan manusia pintar, manusia pintar sering kalah oleh manusia licik, tapi manusia licik tidak bisa mengalahkan manusia beruntung. Manusia beruntung adalah manusia dengan kualitas yang tidak bisa dikalahkan, seperti yang ditulis oleh Gede Prama mengutip Chairul Tanjung dalam bukunya Kaya RayaSelamanya.
Bagaimana menjadi manusia yang beruntung?
Manusia beruntung adalah kombinasi faktor IQ, EQ dan SQ. Manusia bodoh ialah manusia yang tidak mau belajar karena tidak tahu ia bodoh, bakal sengsara. Manusia pintar, pintar teori, lemah di praktek, atau pintar baik teori dan praktek tapi tidak empati dengan lingkungan kerjanya, karirnya bakal macet.Ingat penelitian mutakhir mengatakan faktor IQ hanya menyumbang 10-20 % dari keberhasilan seseorang dalam karirnya, selebihnya adalah EQ DAN SQ.
Manusia licik bisa sukses tapi tidak mengindahkan etika dan moral. Sukses manusia licik bukanlah sukses sejati karena pada hakekatnya sukses itu relatif. Memang yang paling dicari banyak orang saat ini adalah menjadi manusia pintar, cerdas, tulus, religius dan beruntung.Kenyataannya manusia beruntung itu adalah campuran dari bahan-bahan kecerdasan,ketulusan, kesalehan. Manusia beuntung itu bukan sekedar mempunyai banyak gelar, tapi ia selalu belajar mengembangkan karakter dan
skill secara konsisten. Orang mengikuti kita sebagai seorang pemimpin bukan karena banyaknya gelar tapi lebih karena karena karakter dan skill ("hard skill dan soft skill").

Dalam Kitab Yosua Pasal 6:6-8, Allah berjanji kepada Yosua,
"Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, bertindaklah hati-hati, perkatakanlah Kitab Taurat , renungkanlah itu siang dan malam , maka perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung".

Yosua adalah pemimpin teokratis penganti Nabi Musa untuk memimpin bangsa Israel menuju tanah Perjanjian. Bagaimanakah keberuntungan bisa datang kepada Yosua? Keberuntungan dan kesuksesan Yosua bukanlah jalan yang mudah dan instan.
Track record Yosua walaupun sebagai seorang pemimpin teokratis tidaklah selalu lancar, seperti mengirim mata-mata ke Yerikho, menyeberangi Sungai Yordan yang menjadi kering secara supranatural ketika mereka lewat, perbuatan korupsi dari seorang rakyatnya, Akhan, peperangan demi peperangan. Akhirnya sedikit demi sedikit seluruh tanah wilayah Kanaan berhasil direbut oleh Yosua dan rakyatnya. Allah berjanji kepada Yosua setiap meter tanah yang diinjak telapak kakinya akan menjadi miliknya. Yosua terus berjalan ke depan. Intinya Yosua tidak menunggu keberuntungan jatuh dari langit. Ada faktor ilahi yang vertikal dan faktor human yang horisontal. Itulah sukses yang absolute! Absolutely Success! Divine and Human!
Mau jadi manusia yang beruntung dan sukses?
Seperti Yosua, mulailah dari mendengar suaraTuhan (Ini adalah modal dasar seorang pemimpin yang sangat fundamental). Cari tahu kemana arah destinasi hidupmu. Cari tahu
blue print masa depanmu, buat pemetaan "Tanah KanaanPerjanjianmu". Taati perintahnya (Ulangan 11:8). Ijinkan Tuhan ikut campur ketika engkau menghadapi "Sungai Yordanmu". Apakah dihadapanmu ada masalah yang sepertinya tidak bisa dipecahkan? Ijinkan Tuhan campur tangan!. Jaga moral dan dan integritasmu! Seperti Yosua maka perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Keberuntungan akan datang pada manusia biasa yang peka dengan tuntunan Tuhan Allah Yang Luar Biasa.
Jadilah manusia pemimpin yang berhasil dan beruntung dalam Tuhan.
Bersama Kristus Pasti Bisa!

Tidak ada komentar: